Kapolres Karanganyar AKBP Ade Safri Simanjuntak mengatakan, pengakuan dua tersangka dilakukan saat pemeriksaan secara intensif oleh tim penyidik beberapa waktu yang lalu. Pengakuan kedua tersangka tersebut sesuai dengan keterangan belasan panitia yang diperiksa sejak Selasa lalu.
"Mereka secara 'gentleman' mengakui perbuatannya hingga akhirnya menyebabkan tewasnya Muhammad Fadli, Syaits Asyam dan Ilham Nurpadmi Listia Adi," ujar Ade Safri, Kamis (2/2).
AGEN POKER - Menurut Ade, hasil pemeriksaan terhadap 16 panitia Diksar ditambah 2 panitia lainnya hari ini, didapatkan keterangan bahwa terjadi tindak kekerasan selama kegiatan Diksar Mapala berlangsung. Keterangan saksi itu juga diperkuat dari hasil Visum et Repertum (VeR) luka dan visum jenazah yang dikeluarkan oleh pihak rumah sakit.
"Dari hasil VER, korban yang meninggal mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya. Di tubuh korban juga ditemukan luka-luka lebam yang diduga akibat tindak kekerasan yang dilakukan. Bahkan ada juga korban yang mengalami patah tulang di beberapa bagian tubuhnya sebelum meninggal dunia," jelas Ade.
Lebih lanjut Ade Safri mengemukakan pihaknya akan terus melakukan pengumpulan keterangan dan barang bukti. Pihaknya juga menerjunkan sejumlah personel juga ke Yogyakarta untuk mencari bukti tambahan. Dalam waktu dekat pihaknya juga akan memanggil para peserta diksar untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
AGEN POKER -"Keterangan sekecil apapun penting untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi pada kegiatan Diksar Mapala," tandasnya.
Terkait tersangka baru, Kapolres mengaku masih akan melakukan pendalaman. Jika tindakan kekerasan itu dilakukan secara sistemik dalam organisasi, pihaknya tidak segan-segan untuk menetapkan tersangka baru dalam kasus itu.
"Orang lain yang melihat atau mengetahui tindakan itu bisa saja dijerat dengan pasal pembiaran tindakan pembunuhan. Kita sudah siapkan pasal jika ada yang membiarkan tindakan kekerasan terjadi," imbuhnya.
AGEN POKER - Disisi lain, 2 tersangka hari ini menjalani pemeriksaan kesehatan oleh tim dokter Polres Karanganyar. Hasil pemeriksaan menyatakan, keduanya secara umum dalam kondisi cukup baik jika dibandingkan sebelumnya. Tersangka juga tidak mengalami stres ataupun gangguan psikologis selama ditahan.
"Kedua tersangka sehat dan terus diberi siraman rohani. Mereka diajak kembali untuk melakukan ibadah, seperti salat wajib, mengamalkan doa-doa dan dizikir kepada yang maha kuasa dan kita minta untuk bertaubat atas segala perbuatan yang dilakukan," ucap Diyah Laksmi, dokter kepolisian.
0 comments: